Untuk memastikan misinya menguasai negeri China berhasil, Juet Mou San (Simon Yam) menangkap semua pendekar di negeri ini agar tak ada orang yang bisa menghalangi niatnya lagi. Di antara para pendekar yang berhasil ditangkap Juet Mou San ini adalah Bou Keng Wan (Aaron Kwok) dan Mou Ming (Kenny Ho).

Untungnya, di tengah ketidakberdayaan ini, Nip Fung (Ekin Cheng) datang memberikan pertolongan. Ketiga pendekar ini pun lantas bertarung melawan Juet Mou San namun ternyata ketiganya bukanlah tandingan sang kaisar yang bengis. Terpaksa ketiganya lari menyelamatkan diri meski Chu Chu (Tang Yan), kekasih Bou Keng Wan harus terluka parah.

Meski sudah kalah namun Bou Keng Wan yang berjuluk Pendekar Awan dan Nip Fung yang bergelar Pendekar Angin tetap menyimpan dendam. Sadar bahwa ia tak akan bisa mengimbangi kesaktian sang kaisar, Nip Fung pun lantas memilih mempelajari ilmu hitam dengan harapan bisa mendapat kekuatan dengan cara instan.

Tak berapa lama kemudian , Nip Fung dan Bou Keng Wan kembali harus bertemu Juet Mou San dan terlibat pertempuran sengit. Belakangan baru diketahui bahwa sebenarnya ada satu barang yang diincar Juet Mou San dan barang itu tersimpan di bawah istana kekaisaran China. Bila Juet Mou San bisa mendapatkan barang itu maka tak bisa dihindarkan lagi, China akan jatuh ke tangan Juet Mou San.

Tidak biasanya dua sutradara kembar, Danny Pang dan Oxide Pang membuat film bertema martial arts seperti THE STORM WARRIORS ini. Sutradara kembar kelahiran Hong Kong yang mulai dikenal publik film barat lewat film THE MESSENGERS di tahun 2007 ini memang identik dengan film-film bertema horor dan thriller. Tapi usaha untuk menjajal lahan lain ini sepertinya tidak sia-sia karena THE STORM WARRIORS memang satu film yang menarik.


Secara garis besar, THE STORM WARRIORS ini terdiri dari dua alur cerita. Yang pertama jelas adalah kisah perseteruan antara dua pendekar, Bou Keng Wan dan Nip Fung dengan Juet Mou San sementara alur kedua berkisah tentang usaha Nip Fung mengalahkan Juet Mou San dengan cara mempelajari ilmu hitam. Sayangnya secara keseluruhan sang sutradara sepertinya lebih 'berpihak' pada alur pertama padahal sebenarnya alur kedua ini lebih punya potensi menjadi 'besar'.

Cerita film ini sebenarnya sangat sederhana dan tidak menjanjikan banyak hal tapi sepertinya memang bukan itu tujuan dari sang sutradara. Pembentukan karakter lebih bersifat visual dan ini sangat menguntungkan karena secara dialog, naskah yang ditulis oleh Ma Wing Shing sepertinya kurang kokoh terutama pada penyusunan dialog. Untungnya, sisi CGI benar-benar mendapat perhatian penuh. Bukan cuma bagus dan terlihat realistik tapi efek spesial yang mewarnai adegan tarung film ini memang terlihat sangat efektif.

These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati